NEGARA INI MINIM LITERASI

  

NEGARA INI MINIM LITERASI


Membaca merupakan salah satu cara kita untuk bisa merasakan pengalaman secara testimonial baik dari segi sudut pandang, argumen, ide-ide, hingga imajinasi dari penulis itu sendiri. Membaca memicu kita untuk mengembangkan pemikiran dalam otak kita sehingga bermanfaat pada kehidupan, lantas apa yang kita perlu baca? Terlebih di era revolusi industry 4.0 ini kita dituntut untuk terus mengikuti perkembangan zaman, bahkan semuanya bisa kita akses hanya dalam genggaman tangan. Maka dari itu akses informasi yang cepat seharusnya mampu mendapatkan pengetahuan yang lebih kompleks.

Apalagi generasi muda sekarang menjadi bagian dalam perkembangan teknologi informasi ini. Kita sebenarnya mendapat kebebasan untuk mengakses informasi di dunia maya, akan tetapi tidak bisa dipungkiri juga akan bisa dampak buruk bagi diri kita sendiri maupun orang sekitar. Faktanya kita justru terlena dan tenggelam dalam dunia maya sehingga dalam dunia kita sebenarnya justru terabaikan. Salah satunya adalah budaya membaca, sesuatu yang terlihat sederhana namun akan berpengaruh besar terhadap kemajuan bangsa.

Selain dari faktor teknologi ada dua faktor yang mempengaruhi minat baca diantaranya adalah faktor lingkungan dan faktor motivasi. Faktor lingkungan merupakan salah satu hal yang akan mempengaruhi seseorang dalam kehidupannya, dengan lingkungan yang baik akan memberikan dorongan yang positif bagi kehidupannya. Sementara faktor motivasi merupakan dorongan yang sangat dibutuhkan untuk stimulan bagi seseorang untuk gemar membaca, semakin paham dari manfaat membaca, maka akan semakin disadari betapa sangat pentingnya membaca dan akan semakin tertarik pula untuk membaca.

Melihat kondisi seperti sekarang ini, berimbas pada menurunnya minat baca dan literasi generasi muda karena mereka teralihkan oleh yang serba praktis, generasi ini hanya minat pada informasi dalam internet, hal tersebut menyebabkan minat baca pada buku menjadi menurun, sebenarnya literasi lewat internet tidak ada salahnya, namun hal tersebut akan sangat rawan jika kita tidak pandai dalam memfilter informasi yang masuk sehingga rawan akan terjadinya indoktrinasi melalui internet, akan menjadi hal yang sulit untuk melihat gradisi mana yang baik dan buruk, ini menimbulkan kontradiksi dan bisa mereduksi eksistensi generasi muda bangsa 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Pertama, belum ada kebiasaan membaca yang ditanamkan sejak dini. Role model anak di keluarga adalah orang tua dan anak-anak biasanya mengikuti kebiasaan orang tua. Oleh karena itu, peran orang  tua dalam mengajarkan kebiasaan membaca menjadi sangat vital untuk meningkatkan kemampuan literasi anak. Kedua, akses ke fasilitas pendidikan belum merata dan minimnya kualitas sarana pendidikan. Sudah menjadi fakta bahwa kita masih melihat banyak anak yang putus sekolah, sarana  pendidikan yang tidak mendukung kegiatan belajar mengajar, dan panjangnya rantai birokrasi dalam dunia pendidikan. Hal inilah yang secara tidak langsung menghambat perkembangan kualitas literasi di Indonesia.

Terakhir adalah adalah masih kurangnya produksi buku di Indonesia sebagai dampak dari belum berkembangnya Penerbit di daerah-daerah. Dampak kurangnya minat baca di generasi muda sangat memprihatinkan. Hal ini karena di pundak merekalah nanti beban berat untuk memajukan negara kita ini diletakkan. Tentu para penerus bangsa ini akan kesulitan bersaing dengan negara-negara lain bila kualitas SDM-nya tidak optimal karena keengganan dalam menambah ilmu pengetahuan melalui membaca.

Hal tersebut berpotensi menimbulkan efek domino yang mengarah pada kemunduran, seperti minimnya wawasan dan keilmuan yang terbatas akan mengkerdilkan pola pikir sehingga mereka mudah dipengaruhi oleh berbagai doktrin dan pemahaman negatif. Kurang membaca akan menyebabkan kreatifitas seseorang tak berkembang. Seperti yang kita ketahui bahwa pola pikir kreatif akan terwujud bila yang bersangkutan mengembangkan pola pikir serta mampu merespon lingkungan sekitar dengan cepat dan hal ini bisa dilatih dengan kegiatan membaca. Ide-ide kreatif yang muncul tentu bisa membuat seseorang menjadi lebih produktif atau memberikan manfaat tak hanya bagi diri sendiri melainkan juga orang-orang di sekitarnya

Sehubungan hal tersebut, upaya untuk menumbuhkan minat baca di masyarakat upaya untuk membangun kegemaran dan kemampuan membaca masyarakat Indonesia pada umumnya seperti menciptakan kebiasaan baru sedari kecil untuk selalu membaca, melalui pihak institusi juga perlu meningkatkan standar kualitas Pendidikan terutama yang berkaitan dengan literasi dan memperbaiki kerjasama dengan penerbit dan percetakan buku dalam pengadaan buku murah berkualitas.

Membaca merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga hasil belajar, karena dengan membaca membuat mereka jadi cerdas, kritis dan mempunyai daya analisa yang tinggi, dengan membaca selalu tersedia waktu untuk merenung, berfikir dan mengembangkan. Terlepas dari kurangnya minat terhadap literasi. Kita semua berharap semoga generasi yang akan datang akan semakin bijak dalam penggunaan smartphone, dan lebih berminat lagi dalam hal membaca. Semakin pintar masyarakat dengan membaca, kelak akan menjadi tangguh pula kedaulatan negara Indonesia dimasa depan, karena membaca adalah bentuk perlawanan dan pergerakan paling dasar dalam memerangi kebodohan dan pembodohan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anthem Persitema Temanggung

Surakartans

Artikel Tugas APTI