Puisi tentang lingkungan

 

Tentang Kekhawatiran

   Doc : potret seekor burung jalak
 yang kehilangan sangkarnya


Seumpama kami adalah yang tak kau hendaki tumbuh

Seumpama kami adalah yang tak kau hendaki adanya

Kau lebih suka menanam beton ketimbang pohon

Sawah pun habis dinegeri yang katanya agraris


Perlahan namun pasti

Kini semua berganti

Hutan alam rontok diterpa kebakaran

Sungai keruh kotor diisi limbah kehidupan


Peradaban kian tak terkendali

Ledakan populasi sudah terjadi

Polusi kian bertambah tanpa henti

Dan kita pun seakan akan tak peduli apa yang tlah terjadi


Tiap pagi hanya ditemani embun yang tercemar

Buang sampah sembarangan sudah jadi kebiasaan

Mencoba peduli dengan lingkungan katanya

Namun itu hanyalah alasan pembenar


Ada saat dimana alam murka

Mengamuk menghancurkan seisi nusantara

Menghukum si makhluk yang paling sempurna

Atas keserakahannya di dunia yang fana


Perbaiki diri dan yakinlah

Bahwa kita harus menjaga merawatnya

Bukan sekedar mengambil hasilnya saja

Tapi lupa untuk melestarikannya


Semoga Semesta memberkahi

dan panjangkanlah umur perjuangan kita 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anthem Persitema Temanggung

Surakartans

Artikel Tugas APTI